Alkisah ada seorang nabi mengalami sakit dan Ia
pun berdoa kepada tuhan untuk memohon kesembuhan. Tuhan pun memberikan cara
agar sakitnya dapat sembuh yaitu dengan cara memakan daun tumbuhan “X” (penulis
lupa). Setelah mendapatkan tumbuhan “X” tersebut dan memakan daunnya, sang nabi
itu pun sembuh.
Suatu ketika nabi tersebut mengalami sakit yang
sama. Serta merta ia mencari tumbuhan “X” yang waktu itu ia memakan daunnya dan
sembuh. Ia pun memakan daun “X” tersebut namun sakitnya tak kunjung sembuh. Ia
pun merasa heran, padahal sakit yang ia alami sama dengan sakitnya pada waktu
dulu dan sembuh dengan memakan daun tumbuhan “X”.
Tersadar ia pun memohon ampun kepada tuhan
karena telah mempercayai bahwa kesembuhan berasal dari tumbuhan tersebut dan
melupakan berdoa memohon kesembuhan kepada-Nya.
Walaupun hanya sekedar cerita, namun dari
cerita itu kita bisa mengambil beberapa kesimpulan:
1.
Berapa
banyak dari kita, ketika sakit langsung teringat dengan obat. Misalnya: Ketika
kita sakit kepala yang teringat oleh kita : “Para**x mana ya?” ; “ Aduh maagku
kambuh, mana ya “Prom**g”?” ; “Setelah minum Koni***, batukku sembuh.” Dll
2.
Ketika
sakit kita bertambah parah, barulah kita berdoa dan ingat kepada-Nya dengan
intens. Ini hal yang keliru.
3.
Ikhtiar
mencari kesembuhan memang diperbolehkan, namun yang terutama adalah memohon
kesembuhan kepada-Nya.
4.
Yakinlah
bahwa Allah lah yang menyembuhkan, bukan obat.
5.
Dan ingatlah
Allah saat kita SENANG, maka Ia akan ingat kita pada saat kita dalam kesulitan
maupun senang
(Yang benar dari Allah,
jika ada yang salah itu berasal dari ketidaktahuan penulis. Mohon dimaafkan)
Comments
Post a Comment