Skip to main content

Apakah Kita Lebih Baik dari Mereka?

Bagaikan menonton sebuah pertandingan sepak bola, penonton merasa paling tahu dan paling jago dalam bermain sepak bola. Setiap bentuk aktivitas oleh seorang pemain yang dianggap suatu kesalahan oleh penonton dijadikan bahan ejekan bahkan makian oleh mereka. 


"Harusnya dioper ke depan!"


"Kenapa tidak ditendang langsung?"


"Biang kerok kekalahan!"


Berbagai macam komentar yang seakan pemain tersebut sama sekali tidak memberikan kontribusi positif kepada timnya.  Penonton yang merasa lebih tahu bagaimana seharusnya bola itu dimainkan. Padahal kalau mereka mencoba bermain, mungkin menendang bola saja mereka belum tentu mampu.


Di kehidupan sehari-hari kitapun banyak orang-orang yang seperti ini. Merasa paling benar dan mampu dengan banyak menyalahkan orang lain, memberikan kritikan yang tidak membangun, dan merasa senang dengan keburukan dan kesulitan yang dihadapi oleh orang lain.


Hidupnya banyak diisi dengan mengomentari orang lain dan mencari kambing hitam atas segala sesuatu yang buruk yang mereka alami.


Bagi mereka yang bermental sukses, mereka akan sibuk mencari kesalahan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya. Mereka sadar bahwa yang akan dipersoalkan di akhirat nanti adalah apa yang mereka lakukan bukan apa yang orang lain lakukan.


Firman Allah SWT

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).


Mereka yang ingin diangkat derajatnya oleh Allah akan menghargai orang lain dan menutupi aibnya. Orang yang suka merendahkan orang lain melalui perkataan dan perbuatan di kemudian hari kedudukannya akan lebih rendah dari pada orang yang dizalimi.


Merasa lebih baik dari orang lain akan melahirkan benih kesombongan. Berusahalah untuk selalu tawadhu, rendah hati, menghargai sekecil apapun kebaikan seseorang, tutupilah kejelekan saudaramu sebagaimana Allah SWT telah menutupi kejelekanmu.


Sukses itu berawal dari mindset/pola pikir yang selalu berbaik sangka. Berbaik sangka kepada Allah dan berbaik sangka kepada makhluk-Nya.


Salam sukses untuk Sahabat



iwan_dinar





Comments

Popular posts from this blog

Bayar Hutang Kita Secepatnya

Sekedar  berbagi untuk renungan.... Sudah Mau Perang Masih Punya Utang? Waspada, dosa selain syirik bisa saja Allah ampuni nakun hutang tidak diampuni meski engkau syahid dalam fisabilillah. TIPS N TRIK INSPIRATIF BAYAR UTANG Pertama, harus tau penyebab utang, mengkategorikan diri dan baru mempelajari solusinya. Seorang muslim bisa berutang disebabkan oleh beberapa hal: 1) Lalai, mengira dunia akan lama padahal akhirat itu lbh dekat dari yang kita bayangkan. 2) Maksiat, hingga Allah mengazabnya dengan jeratan utang. 3) Gaya hidup, atau mind-set yang salah. Mereka berfikir bahwa pemilik credit card platinum itu keren. Atau senang dengan mobil seri terbaru meskipun kridit. Senang, nyaman dan bangga dirumah megah meskipun kredit 30 tahun lagi. 4) Bisnis, lebih baik banyak utang tapi produktif daripada tidak ada utang dan tidak ngapa-ngapain. Ini korban peradaban moderen yang membius generasi muda untuk kaya. 5) Professi, professinya memang pengutang. Minjam ...

Ujung-ujungnya Kita akan Mati, Pasti!!!

Lihat sekeliling kita.... Lihatlah makhluk ciptaan-Nya   baik makhluk hidup ataupun benda mati Adakah yang abadi?...... TIDAK Semua memiliki usia yang harus dijalani lalu......mati, hancur, hilang. Manusia.......mati Hewan.........mati Tumbuhan......mati Bangunan .......hancur Batu besar.....terkikis menjadi tanah dan batu yang lebih kecil. Manusia yang pintar adalah manusia yang ingat akan kematian Ingat kematian membuatnya melakukan hal-hal yang positif Ingat kematian membuatnya produktif Ingat kematian membuatnya kreatif Ingat kematian membuatnya banyak memuji dan tidak suka mencela Ingat kematian membuatnya berhati-hati dalam berkata dan melangkah Ingat kematian membuatnya mencintai sesama Ingat kematian membuatnya selalu ingin memberi Ingat kematian membuatnya takut, berdusta, memfitnah, berghibah, mencemooh Ingat kematian membuatnya sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan Tidak perduli apakah kita..... Athe...