Skip to main content

Masalah Bukanlah Masalah


Judul pada tulisan kali ini mungkin terdengar membingungkan. Jangan mengurungkan niat membaca tulisan ini karena  hal tersebut perlahan-lahan akan dimengerti oleh sobat semua jika tulisan ini telah dibaca dan dipahami.
Siapa yang tidak punya masalah di muka bumi ini? Jangankan manusia yang dikaruniai akal dan  pikiran serta nafsu oleh Allah SWT, hewan pun memiliki masalah dalam kehidupan mereka.
Mulai dari lahir kita memiliki berbagai permasalahan; bayi menangis karena ia lapar, anak-anak kecil menginginkan mainan yang tidak mampu dibeli oleh orang tua mereka, para pelajar memiliki masalah dengan tugas sekolah mereka, para karyawan memiliki masalah dengan pekerjaan mereka, Para remaja memiliki masalah dengan hubungan asmara mereka, para suami/istri memiliki masalah dengan keadaan finansial mereka dan masih banyak lagi.
Masalah membuat seseorang merasa gelisah, merasa gundah, merasa galau bahkan putus asa. Ia mencari-cari penyebab masalah, menyalahkan orang lain, memaki-maki, bahkan sampai menyalahkan Allah atas masalah yang ia alami, na’udzubillah.
Tahukah sobat bahwa besar kecilnya masalah yang kita hadapi bukan berasal dari jenis masalah yang kita alami?
“BESAR KECILNYA MASALAH BUKANLAH DARI JENIS MASALAH YANG KITA ALAMI NAMUN DARI CARA KITA MEMANDANG MASALAH TERSEBUT”
Sebagai contoh:
·         Ada seorang siswi kelas IX (3 SMP) di Jakarta nekat meloncat dari lantai 2 sekolahnya karena diputuskan cintanya oleh adik kelasnya yang duduk di kelas VII (1 SMP). Kaki siswi itu patah.  Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Karena siswi tersebut memandang bahwa kehilangan pacar adalah kehilangan segalanya jadi ia memandang masalahnya adalah masalah yang besar. Tetapi banyak remaja lain yang mengalami hal yang sama namun tidak bertindak senekat itu karena mereka memandang masalah tersebut bukanlah masalah yang besar.
·         Seorang karyawan di PHK oleh perusahaan tempat ia bekerja dan menggantungkan hidupnya. Karena memandang masalah tersebut hal yang besar/berat, maka ia merasa dunia ini menjadi sempit dan ia merasa kehilangan segalanya. Akan tetapi karyawan lain memandang hal tersebut dengan sisi yang berbeda. PHK yang ia terima ia anggap sebagai peluang untuk memulai wirausaha.
·         Dll
Jadi apa yang seharusnya kita lakukan jika kita sedang menghadapi suatau masalah?
·         Sebagai seorang yang beragama hendaklah kita meyakini bahwa kita memiliki tuhan yang maha kuasa, maha tahu, maha mendengar dan maha segalanya. Dialah pencipta langit dan bumi beserta isinya dengan mudah. Adukanlah masalah kita kepada-Nya, tidak ada masalah yang terlalu besar bagi-Nya.
·         Pandanglah masalah kita sebagai suatu tantangan untuk menemukan suatu peluang.
·         Yakinkan diri kita bahwa jika ada orang yang memiliki masalah yang sama dengan kita dan mereka mampu melewatinya, maka kita pun akan mampu melewatinya karena Allah memberikan ujian/cobaan sesuai dengan kemampuan hambanya.
·         Tetaplah berpikiran positif karena sebaik-baiknya rencana kita, lebih baik rencana Allah untuk kita.
·         Dan mintalah pertolongan kepada-Nya dengan sabar dan sholat agar masalah bukanlah masalah.

Comments

Popular posts from this blog

MENYONTEK SAMA DENGAN KORUPSI

Detik-detik Ujian Sekolah dan Ujian Nasional akan segera tiba bagi siswa yang duduk di kelas VI , IX , dan XII. Ada yang sangat mempersiapkan diri dan mental mereka untuk menghadapi pertemuan ini, ada yang setengah siap, dan ada yang tidak peduli dengan hal ini. Kalau kita mendeskripsikan ke 3 macam siswa ini, kita dapatkan: 1. Siswa yang sangat siap      Siswa yang memikirkan masa depannya, tujuannya, visinya, dan impiannya. Kesiapannya membuat ia percaya diri, optimis, dan tidak mau menyia-nyiakan waktunya. Namun kesiapan ini hendaknya diikuti oleh sikap tAwakal kepada Allah SWT, karena keberhasilan atau kegagalan kita atas kehendak-Nya. Bertawakal artinya berserah diri setelah melakukan usaha secara maksimal. Insya Allah siswa yang sangat siap akan mendapatkan nilai yang bagus. 2. Siswa yang setengah siap      Siswa yang juga memikirkan masa depannya, visinya, dan impiannya namun masih memiliki keraguan akan keberhasilan karena persiapan yang kurang. Persiapn yang kurang ini

IKHTIAR POSITIF ATAU IKHTIAR NEGATIF?

Suatu kesuksesan tidak akan diraih tanpa ikhtiar/usaha. Usaha dapat berupa wujud konkrit atau nyata seperti bekerja. Ikhtiar juga dapat berupa doa dan ibadah yang kita lakukan dengan maksud memohon pertolongan-Nya. Banyak orang yang ketika memiliki keinginan atau menginginkan kesuksesan dengan cara yang melanggar hukum agama. Mereka datang ke "orang pintar" agar diberi bacaan-bacaan, jimat, penglaris dan lain sebagainya agar usaha mereka lancar. Bahkan ada yang puasa sampai 40 hari berturut-turut, bersemedi di gua atau gunung dan melakukan ritual-ritual yang aneh guna mendapat kesuksesan. Dan setelah melakukan kesemuanya itu mereka merasa urusan mereka menjadi lancar, usaha mereka maju, dagangan mereka laris dan lain sebaginya. Padahal Islam telah mengajarkan melalui nabi Muhammad SAW berbagai amalan ibadah untuk meraih kebahagian baik di dunia maupun di akhirat. Supaya rezeki lancar dan hajat terwujud kita dianjurkan Shalat Dhuha minimal 2 rakaat setiap hari dan shal

Wahai Para Penunda

Anda sedang mengejar impian Anda? Wah…selamat! Anda setidaknya sudah memiliki   tujuan hidup. Semoga ada nilai ibadah di dalam impian Anda sehingga Anda akan semakin mulia. Saya ingin punya   sebuah rumah yang besar dan nyaman di mana saya akan menjadikan rumah saya   sebuah “sekolah “ yang mendidik anak-anak saya dengan teladan agama. insya Allah ini adalah impian yang bernilai ibadah di bandingkan dengan keinginan memiliki rumah agar bisa membanggakannya di hadapan orang lain. Namun perjalanan meraih impian ini rupanya diikuti oleh penyusup, yang memperlambat kita sampai ketujuan kita bahkan membuat kita GAGAL. Na’udzubillah. Siapakah penyusup itu? Dia bukan orang lain…..tetapi rupanya DIRI KITA SENDIRI. kita tidak bisa dan tidak boleh menyalahkan orang lain alias mencari kambing hitam atas lambat atau gagalnya pencapaian impian kita. Apalagi menyalahkan Allah yang maha kaya - ini mah kebangetan! Apa yang ada di benak Anda kalau ada yang berkata “ Saya akan mengerjakannya…. be