JANGAN JADIKAN ORANG LAIN MENJADI PEMINTA-MINTA
(PENGEMIS)
Apakah ada orang yang ingin menjadi
peminta-minta (baca: pengemis)? Penulis yakin di antara pembaca atau orang di
luar sana tidak ada yang mau menjadi peminta-minta. Walaupun ada sebagian orang
yang menjadikan peminta-minta ini sebagai profesi (semoga Allah SWT memberikan
kesadaran kepada mereka sebelum ajal menjemput). Menjadi seorang peminta-minta
bukan saja rendah di mata manusia tetapi juga rendah di mata Allah, kecuali
kalau Anda menjadi peminta-minta kepada pemilik alam raya ini yakni ALLAH SWT,
maka derajat Anda akan naik, baik di mata manusia maupun di mata ALLAH SWT.
SERING KALI KITA TANPA SADAR
MEMBUAT ORANG LAIN MENJADI PEMINTA-MINTA.
Loh kok bisa? Mungkin Anda bertanya-tanya.
Untuk memperjelas tulisan ini penulis akan
menceritakan sebuah kisah.
Suatu waktu ada seseorang bertanya kepada
temannya. “Kamu kan kaya, kenapa tidak membantu kerabatmu yang sedang
membutuhkan biaya sekolah untuk anaknya?”
Temannya membela diri dengan berkata:
“Kenapa gak ngomong kalau anak-anaknya belum
bayaran.”
“kenapa gak minta kalau perlu, kirain dia
baik-baik aja.”
“Saya kan gak tau kalau…..”
“Kalau dia minta saya kasih, tapi dia gak
minta….berarti dia gak perlu bantuan.”
Inilah yang penulis namakan menjadikan orang
lain sebagai peminta-minta tanpa sadar.
KITA BARU MEMBERI KALAU DIMINTA.
Rasullah SAW mengajarkan kita bersilaturahmi,
baik. Adik mengunjungi kakaknya dan sebaliknya, keponakan mengunjungi pamannya
atau sebaliknya. Tidak ada keharusan yang muda harus mengunjungi yang lebih tua
dengan tujuan menebarkan kasih sayang dan sekaligus mengetahui keadaan
saudaranya. Belum lagi keutamaan silaturahmi yang lain.
Dari Abu
Hurairah, Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى
رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Siapa yang
suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung
silaturrahmi." (HR.
Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
Ketika kita bersilaturahmi, maka kita akan
mengetahui keadaan saudara kerabat kita. Bila mereka mempunyai permasalahan,
tanpa diminta kita membantu mereka, misal dengan membayarkan uang sekolah, uang
listrik, membelikan beras dan lainnya sesuai dengan permasalahan yang mereka
hadapi sesuai dengan kemampuan kita.
Dengan memberi tanpa diminta, berarti kita
telah mengangkat derajat mereka, tidak merendahkan mereka, tidak membuat mereka
jadi peminta-minta, membuat mereka yakin akan pertolongan ALLAH SWT kepada
mereka. Berikan dengan cara yang baik, jangan sampai menyinggung mereka.
Misalnya kita mengatakan: “Alhamdulillah usaha saya sedang maju, saya mau
berbagi rezeki dengan kamu.”
SARAN PENULIS
Di rumah
·
Ajarkan
anak ketika membeli makanan, selalu menawarkan kepada orang di rumah walaupun
kepada pembantu, sopir, tukang kebun, dll. #jangan membuat orang lain meminta
·
Ketika
makan sarapan, makan siang atau makan malam, tawarkan kepada orang di rumah. #jangan
membuat orang lain meminta
·
Orang tua
menjadi contoh, jangan makan diam-diam di kamar. #jangan membuat orang lain meminta
·
Kalau
tidak ingin berbagi, jangan sampai makanan kita terlihat orang lain.
Di sekolah/tempat kerja
·
Jajan makanan
ke kantin lalu dibawa ke kelas/ ruangan kerja, jangan lupa menawarkan teman. tidak
semua teman kalian membawa uang jajan (kecuali minuman, sebaiknya jangan
berbagi satu tempat minum). #jangan membuat orang lain meminta
Di tempat umum
·
Menawarkan
makanan yang kita bawa ke orang-orang yang berdekatan dengan kita. #jangan
membuat orang lain meminta
Percayalah, kalau kita merendahkan orang maka
kita akan rendah juga di mata ALLAH SWT
Tetapi jika kita meninggikan orang lain
(membuat orang lain merasa terhormat karena diberi bukan meminta. Diberi itu seperti
mendapat hadiah, meminta seperti mengemis), maka ALLAH SWT akan meninggikan
juga kedudukan kita.
Salam Positif
Comments
Post a Comment