Skip to main content

Ujung-ujungnya Kita akan Mati, Pasti!!!

Lihat sekeliling kita....
Lihatlah makhluk ciptaan-Nya  baik makhluk hidup ataupun benda mati
Adakah yang abadi?......
TIDAK
Semua memiliki usia yang harus dijalani lalu......mati, hancur, hilang.
Manusia.......mati
Hewan.........mati
Tumbuhan......mati
Bangunan .......hancur
Batu besar.....terkikis menjadi tanah dan batu yang lebih kecil.
Manusia yang pintar adalah manusia yang ingat akan kematian
Ingat kematian membuatnya melakukan hal-hal yang positif
Ingat kematian membuatnya produktif
Ingat kematian membuatnya kreatif
Ingat kematian membuatnya banyak memuji dan tidak suka mencela
Ingat kematian membuatnya berhati-hati dalam berkata dan melangkah
Ingat kematian membuatnya mencintai sesama
Ingat kematian membuatnya selalu ingin memberi
Ingat kematian membuatnya takut, berdusta, memfitnah, berghibah, mencemooh
Ingat kematian membuatnya sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan
Tidak perduli apakah kita.....
Atheis....
Beragama.......
Hukum tabur tuai itu kepastian, baik di dunia....mau pun di akhirat
Siapa yang menabur kebaikan, ia akan menuai kebaikan
Siapa yang menabur keburukan, ia akan menuai keburukan
Lihat kesudahan orang-orang yang telah mendahului kita
Lihat foto atau video mereka
Kini......
Wajah rupawan mereka........digrogoti cacing
Mulut yang bernyanyi dengan indah........ di grogoti  cacing
Badan gagah mereka......digrogoti cacing
Rumah mewah mereka...
Pakaian indah mereka...
Mobil mahal mereka...
Bodyguard mereka...
Tidak lagi berguna bagi mereka...
Maka.......
Berbuatlah sesuatu yang akan mendatangkan kasih sayang tuhan
Apakah perkataan dustamu akan mendatangkan kasih sayang-Nya kepadamu?
Apakah sumpah serapah dan perkataan kotormu akan mendatangkan kasih sayang-Nya kepadamu?
Apakah membuka aib orang lain akan mendatangkan kasih sayang-Nya kepadamu?
Kita terhormat dan dipuji bukan karena kita hebat......
Kita terhormat dan dipuji karena Tuhan masih menutup aib-aib kita
Berbuat baiklah
Berkata baiklah
Sebarkan yang baik
Karena ....

UJUNG-UJUNGNYA KITA MATI, PASTI!!!



dinar_iwan



Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kita Lebih Baik dari Mereka?

Bagaikan menonton sebuah pertandingan sepak bola, penonton merasa paling tahu dan paling jago dalam bermain sepak bola. Setiap bentuk aktivitas oleh seorang pemain yang dianggap suatu kesalahan oleh penonton dijadikan bahan ejekan bahkan makian oleh mereka.  "Harusnya dioper ke depan!" "Kenapa tidak ditendang langsung?" "Biang kerok kekalahan!" Berbagai macam komentar yang seakan pemain tersebut sama sekali tidak memberikan kontribusi positif kepada timnya.  Penonton yang merasa lebih tahu bagaimana seharusnya bola itu dimainkan. Padahal kalau mereka mencoba bermain, mungkin menendang bola saja mereka belum tentu mampu. Di kehidupan sehari-hari kitapun banyak orang-orang yang seperti ini. Merasa paling benar dan mampu dengan banyak menyalahkan orang lain, memberikan kritikan yang tidak membangun, dan merasa senang dengan keburukan dan kesulitan yang dihadapi oleh orang lain. Hidupnya banyak diisi dengan mengomentari orang lain dan mencari kambing hitam ata...

NO HOAX PLEASE!

Kalau kita mau berpikir sejenak dengan akal logika yang sehat, tentulah tindak tanduk, tingkah laku, perangai dan kegiatan yang kita lakukan akan mengantarkan kita ke arah kebaikan yang akan mendatangkan ridho-Nya. Kalau Allah SWT sudah ridho, pastilah surga tempat kembali kita kelak. Namun banyak masih ada orang yang berharap surga-Nya, namun dalam keseharian melakukan kegiatan yang menjauhkan dirinya dari ridho Allah SWT. Bagaimana tidak, mulutnya dipakai untuk mencaci maki, menghina, menyebarkan berita bohong, ghibah. Kemampuan IT nya digunakan untuk menyebarkan kebohongan, kebencian, mengadu domba dan menyesatkan umat. Bagaimana bisa orang yang berharap ridho dan surga-Nya mencaci maki ajaran agama lain? Bagaimana bisa orang yang berharap ridho dan surga-Nya menyebarkan berita bohong dan fitnah di mana-mana? Bagaimana bisa orang yang berharap ridho dan surga-Nya melakukan kekerasan terhadap orang lain tanpa hak yang dibenarkan? Bagaimana bisa orang yang berharap ridho d...

MENCIPTAKAN GENERASI TANPA UTANG

GENERASI TANPA UTANG Apa mungkin generasi seperti ini ada? Kalau kita lihat sekitar kita, hampir seluruh orang memiliki utang. Apalagi di zaman dimana setiap orang ingin memiliki berbagai macam barang untuk melengkapi gaya hidup mereka yang semakin lama semakin hedonist, mengejar kesenangan. Hal ini diperparah dengan kemudahan kepemilikan barang dengan sistem cicilan yang tidak syar'i yang semakin membuat setiap individu merasa mampu untuk mencicil barang tersebut. Bahkan walaupun tidak mampu, dipaksakan untuk mencicil dengan alasan "kalo tidak nyicil mana bisa punya barang." Mindset nyicil inilah yang ditularkan dari generasi ke generasi sehingga kebiasaan berutang mengakar jauh ke alam bawah sadar yang membuat kita tidak bisa lepas dari utang. Kapankah kita mulai belajar berutang sehingga menjadi kebiasaan buruk yang sulit dihindari? Kebiasaan berutang ini bisa muncul bahkan saat kita belum memiliki penghasilan sendiri. Saat kita lupa bawa uang jajan, kita...