Skip to main content

Mari Lebih Cermat dalam Memilih Bisnis Online

Mau berpenghasilan XX juta/bulan? Mau mempunyai bisnis yang berjalan 24 jam sehari dan 7 hari perminggu?
Mau memiliki kebebasan waktu dan kebebasan finansial? 
Mau memiliki waktu luang untuk keluarga?
Mau ini...Mau itu...
Kata-kata promosi yang sering kita baca dan membuat kita tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.
Tapi....
Jangan mudah tergiur dengan janji-janji.
Berbisnis online memang menjanjikan penghasilan yang luar biasa. Mulai dari menjual produk fisik (sepatu, tas, dll), produk digital (ebook) bahkan produk yang tidak kita miliki.
Banyak yang berharap dengan membeli produk yang ditawarkan akan merubah hidupnya dalam waktu semalam!
Begitu banyak yang berangan-angan akan memiliki uang yang melimpah setelah join dengan suatu produk.
Bahkan saya membaca suatu komentar yang membuat saya miris.......
"saya sudah membeli produk bapak, kapan saya bisa memiliki penghasilan yang seperti bapak dapatkan? Orang tua saya sedang sakit, saya butuh uang untuk mengobati mereka. Saya tidak mengerti dengan produk yang saya beli. Kalau harus membuat website, saya tidak mengerti...."
Ada ilmu yang memang harus di hargai dengan uang karena ilmu tersebut memang berharga dan terbukti. Adanya panduan untuk bisnis online memang membuat jalan kita lebih terarah.
Namun kadang kala ilmu yang kurang berharga dan tidak essensial dalam bisnis di internet dijual dengan membuat kalimat-kalimat provokatif yang menggiurkan!
Saya bukan orang yang ahli dalam bisnis online, namun setidaknya saya sekarang bisa membedakan mana produk yang berharga dan mana yang tidak.
Saya lebih suka berbisnis online yang memang hasil yang kita dapatkan dari usaha kita, seperti menjual produk fisik. 
Sekedar saran, lebih baik kita menjadi affiliate dari amazon.com, lazada.com, dan lain-lain . Serta dengan cara dropship yang sudah jelas kita mendapat uang dari menjual barang, bukan mendapat uang dari orang-orang yang berharap, seperti cerita saya di atas.
Saya berharap agar bagi pemula (newbie) tidak terpancing dengan produk-produk yang mengandalkan harapan orang-orang yang menginginkan income dari bisnis online ini dalam sekejap karena iming-iming yang menggiurkan namun tidak paham produk apa yang harus dijual dan apa yang harus dilakukan.





Comments

Popular posts from this blog

Apakah Kita Lebih Baik dari Mereka?

Bagaikan menonton sebuah pertandingan sepak bola, penonton merasa paling tahu dan paling jago dalam bermain sepak bola. Setiap bentuk aktivitas oleh seorang pemain yang dianggap suatu kesalahan oleh penonton dijadikan bahan ejekan bahkan makian oleh mereka.  "Harusnya dioper ke depan!" "Kenapa tidak ditendang langsung?" "Biang kerok kekalahan!" Berbagai macam komentar yang seakan pemain tersebut sama sekali tidak memberikan kontribusi positif kepada timnya.  Penonton yang merasa lebih tahu bagaimana seharusnya bola itu dimainkan. Padahal kalau mereka mencoba bermain, mungkin menendang bola saja mereka belum tentu mampu. Di kehidupan sehari-hari kitapun banyak orang-orang yang seperti ini. Merasa paling benar dan mampu dengan banyak menyalahkan orang lain, memberikan kritikan yang tidak membangun, dan merasa senang dengan keburukan dan kesulitan yang dihadapi oleh orang lain. Hidupnya banyak diisi dengan mengomentari orang lain dan mencari kambing hitam ata...

NO HOAX PLEASE!

Kalau kita mau berpikir sejenak dengan akal logika yang sehat, tentulah tindak tanduk, tingkah laku, perangai dan kegiatan yang kita lakukan akan mengantarkan kita ke arah kebaikan yang akan mendatangkan ridho-Nya. Kalau Allah SWT sudah ridho, pastilah surga tempat kembali kita kelak. Namun banyak masih ada orang yang berharap surga-Nya, namun dalam keseharian melakukan kegiatan yang menjauhkan dirinya dari ridho Allah SWT. Bagaimana tidak, mulutnya dipakai untuk mencaci maki, menghina, menyebarkan berita bohong, ghibah. Kemampuan IT nya digunakan untuk menyebarkan kebohongan, kebencian, mengadu domba dan menyesatkan umat. Bagaimana bisa orang yang berharap ridho dan surga-Nya mencaci maki ajaran agama lain? Bagaimana bisa orang yang berharap ridho dan surga-Nya menyebarkan berita bohong dan fitnah di mana-mana? Bagaimana bisa orang yang berharap ridho dan surga-Nya melakukan kekerasan terhadap orang lain tanpa hak yang dibenarkan? Bagaimana bisa orang yang berharap ridho d...

MENCIPTAKAN GENERASI TANPA UTANG

GENERASI TANPA UTANG Apa mungkin generasi seperti ini ada? Kalau kita lihat sekitar kita, hampir seluruh orang memiliki utang. Apalagi di zaman dimana setiap orang ingin memiliki berbagai macam barang untuk melengkapi gaya hidup mereka yang semakin lama semakin hedonist, mengejar kesenangan. Hal ini diperparah dengan kemudahan kepemilikan barang dengan sistem cicilan yang tidak syar'i yang semakin membuat setiap individu merasa mampu untuk mencicil barang tersebut. Bahkan walaupun tidak mampu, dipaksakan untuk mencicil dengan alasan "kalo tidak nyicil mana bisa punya barang." Mindset nyicil inilah yang ditularkan dari generasi ke generasi sehingga kebiasaan berutang mengakar jauh ke alam bawah sadar yang membuat kita tidak bisa lepas dari utang. Kapankah kita mulai belajar berutang sehingga menjadi kebiasaan buruk yang sulit dihindari? Kebiasaan berutang ini bisa muncul bahkan saat kita belum memiliki penghasilan sendiri. Saat kita lupa bawa uang jajan, kita...